Penetapan Kadar Sulfadoksin dalam Campuran dengan Pirimetamin menggunakan Metode Spektrofotometri Cara Kurva Turunan Kedua

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri kurva turunan kedua untuk menentukan kadar sulfadoksin dalam campuran dengan pirimetamin. Metode ini dipilih karena kemampuannya dalam memisahkan spektrum kedua senyawa yang memiliki puncak serapan yang saling tumpang tindih. Campuran sulfadoksin dan pirimetamin dalam pelarut metanol diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang spesifik. Penentuan kadar dilakukan dengan membandingkan amplitudo kurva turunan kedua dengan kurva kalibrasi masing-masing senyawa. Validasi metode dilakukan untuk parameter linearitas, akurasi, presisi, dan selektivitas.

Hasil Penelitian Farmasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode spektrofotometri kurva turunan kedua mampu secara efektif memisahkan dan mengukur kadar sulfadoksin dalam campuran dengan pirimetamin. Linearitas untuk sulfadoksin tercapai pada rentang konsentrasi 2–10 µg/mL dengan nilai R² sebesar 0,999. Akurasi berada dalam kisaran 98–102%, dan presisi menunjukkan koefisien variasi kurang dari 2%. Metode ini juga menunjukkan selektivitas yang tinggi terhadap sulfadoksin meskipun adanya interferensi dari pirimetamin dalam campuran.

Diskusi
Metode spektrofotometri kurva turunan kedua memberikan alternatif yang sederhana, cepat, dan ekonomis untuk analisis campuran sulfadoksin dan pirimetamin. Keunggulan metode ini adalah kemampuannya dalam mengatasi masalah tumpang tindih spektrum yang sering ditemui pada metode spektrofotometri konvensional. Namun, sensitivitas metode ini dapat dipengaruhi oleh kondisi pelarut dan konsentrasi awal, sehingga pengontrolan kondisi analisis sangat penting untuk hasil yang konsisten. Metode ini berpotensi diterapkan pada pengujian rutin dalam industri farmasi, terutama untuk memastikan kualitas obat kombinasi.

Implikasi Farmasi
Penetapan kadar sulfadoksin dengan metode ini memiliki implikasi besar dalam pengendalian kualitas produk farmasi, khususnya obat kombinasi sulfadoksin-pirimetamin yang digunakan untuk pengobatan malaria. Metode ini dapat diadopsi oleh laboratorium farmasi sebagai alat pengendalian kualitas yang andal untuk memastikan dosis yang tepat dan mencegah risiko resistensi akibat penggunaan obat dengan kadar yang tidak sesuai.

Interaksi Obat
Kombinasi sulfadoksin dan pirimetamin diketahui memiliki potensi interaksi dengan obat lain, terutama yang memengaruhi metabolisme di hati. Oleh karena itu, analisis yang akurat terhadap kadar masing-masing komponen sangat penting untuk menghindari toksisitas atau efek subterapeutik. Selain itu, metode spektrofotometri ini dapat menjadi langkah awal untuk mengidentifikasi potensi perubahan kadar akibat interaksi farmakokinetik.

Pengaruh Kesehatan
Kombinasi sulfadoksin dan pirimetamin digunakan secara luas dalam pengobatan malaria, terutama sebagai profilaksis dan terapi lini kedua. Penetapan kadar yang akurat memastikan bahwa pasien menerima dosis yang tepat untuk mencapai efektivitas maksimal sambil meminimalkan risiko efek samping seperti toksisitas hepatik atau reaksi hipersensitivitas. Dengan metode ini, risiko over- atau under-dosage dapat diminimalkan, yang pada akhirnya meningkatkan keamanan terapi.

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa metode spektrofotometri kurva turunan kedua adalah metode yang valid dan andal untuk penetapan kadar sulfadoksin dalam campuran dengan pirimetamin. Keunggulan metode ini dalam hal selektivitas, akurasi, dan presisi menjadikannya alat yang sesuai untuk pengendalian kualitas dalam produksi obat kombinasi. Implementasi metode ini di laboratorium farmasi akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas obat dan keamanan terapi bagi pasien.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

Optimasi Komposisi Fase Gerak Metanol-Air pada Analisis Kualitatif Solasodin, Diosgenin, Solanidin, Kolesterol, dan Stigmasterol dengan Metode HPLCOptimasi Komposisi Fase Gerak Metanol-Air pada Analisis Kualitatif Solasodin, Diosgenin, Solanidin, Kolesterol, dan Stigmasterol dengan Metode HPLC

Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan metode High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) untuk menganalisis senyawa-senyawa steroid seperti solasodin, diosgenin, solanidin, kolesterol, dan stigmasterol. Komposisi fase gerak yang dioptimalkan dalam penelitian ini adalah campuran

Pengaruh Lama Pemanasan Terhadap Hasil Reaksi Sulfonasi pada Pembuatan Asam Sulfanilat dengan Menggunakan Asam Sulfat BerasapPengaruh Lama Pemanasan Terhadap Hasil Reaksi Sulfonasi pada Pembuatan Asam Sulfanilat dengan Menggunakan Asam Sulfat Berasap

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental untuk mempelajari pengaruh lama pemanasan terhadap hasil reaksi sulfonasi dalam pembuatan asam sulfanilat. Asam sulfat berasap digunakan sebagai bahan reagen utama dalam reaksi

Efek Mutagenik Isoniazid Menggunakan Uji Unscheduled DNA Synthesis pada Kultur Hepatosit TikusEfek Mutagenik Isoniazid Menggunakan Uji Unscheduled DNA Synthesis pada Kultur Hepatosit Tikus

Metode PenelitianPenelitian ini dilakukan untuk mengkaji potensi mutagenik isoniazid, obat antituberkulosis lini pertama, menggunakan uji unscheduled DNA synthesis (UDS) pada kultur hepatosit tikus. Hepatosit primer diisolasi dari tikus Wistar jantan