Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) membedakan obat menjadi dua kategori utama: obat resep dan obat non-resep (obat bebas). Obat resep adalah jenis obat yang penggunaannya memerlukan pengawasan langsung dari tenaga medis atau dokter, karena memiliki potensi risiko efek samping atau interaksi yang serius jika tidak digunakan dengan benar. Obat resep umumnya digunakan untuk kondisi kesehatan yang memerlukan penanganan lebih mendalam, seperti antibiotik, antidepresan, atau obat-obatan pengontrol tekanan darah. PAFI merekomendasikan bahwa obat-obatan resep hanya diberikan oleh apotek atau tenaga farmasi yang berlisensi dan mengikuti petunjuk dokter dengan ketat.
Sementara itu, obat non-resep atau obat bebas adalah jenis obat yang bisa dibeli dan digunakan tanpa resep dokter. Obat bebas sering digunakan untuk mengatasi gejala umum atau keluhan ringan, seperti sakit kepala, demam, flu, atau gangguan pencernaan ringan. PAFI merekomendasikan masyarakat untuk selalu memperhatikan label dan petunjuk pada kemasan obat bebas, termasuk dosis, frekuensi, dan batas penggunaan. Meskipun tidak memerlukan resep, penggunaan obat bebas tetap harus sesuai dengan anjuran, terutama bagi kelompok usia tertentu seperti anak-anak dan lansia. Obat bebas yang banyak direkomendasikan oleh PAFI meliputi obat pereda nyeri (seperti parasetamol), obat antasida, serta obat flu dan batuk ringan. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://pafikabkabacehsingkil.org/
PAFI juga menekankan pentingnya edukasi pada masyarakat mengenai pilihan obat bebas dengan logo khusus, seperti lingkaran hijau untuk obat bebas terbatas dan lingkaran biru untuk obat bebas biasa. Obat bebas terbatas memerlukan perhatian ekstra dalam penggunaannya dan biasanya disertai dengan label peringatan khusus di kemasan. PAFI merekomendasikan untuk tidak menggunakan obat bebas terbatas secara berlebihan atau dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis. Contoh obat bebas terbatas yang sering digunakan termasuk dekongestan untuk flu dan obat-obatan penekan batuk. PAFI juga mengingatkan bahwa meskipun mudah diakses, obat bebas terbatas tetap memiliki risiko efek samping jika disalahgunakan.
Melalui panduan ini, PAFI berharap masyarakat dapat lebih cermat dalam memilih dan menggunakan obat, baik yang bersifat resep maupun non-resep. Edukasi dari PAFI ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan dalam penggunaan obat. Penggunaan obat yang bijaksana, baik obat resep maupun non-resep, akan membantu mencegah terjadinya efek samping atau komplikasi yang tidak diinginkan serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih bertanggung jawab terhadap kesehatannya, sementara PAFI terus berperan aktif dalam memberikan informasi yang benar dan relevan terkait obat-obatan yang beredar di Indonesia.